Mengobati Rasa Was-Was Syaithān
Saudaraku yang dimuliakan oleh Allāh Subhānahu wa Ta'āla,
Anda pernah mencicipi was-was dari syaithān saat berwudhu?
Atau pernahkah Anda was was saat tengah solat?
Ketahuilah, bahwa penyakit was-was merupakan penyakit yang biasanya dimulai saat seseorang bersuci dari buang air kecil.
⇒ Dia usang di dalam kamar mandinya.
⇒ Dia mencicipi bergotong-royong ia tidak higienis bersuci.
Setelah itu, syaithān pun beranjak ke tingkat berikutnya; digodalah orang tersebut dari cara wudhū'nya.
⇒ Dia selalu mengulang-ulang wudhunya.
⇒ Dia merasa bab tubuhnya ada yang tidak kena wudhū'.
Akhirnya diulang-ulang mungkin hingga berjam-jam, kemudian ia ulangi.
Tidak hingga disitu, diajak lagi oleh syaithān ke tingkat berikutnya; diganggu shalatnya dari mengangkat takbiratul ihrām.
⇒ Dia tidak mampu (susah/berat) mengangkat takbiratul ihram.
Kemudian, syaithān-pun menarik hati dia; sehabis ia dapat mengangkat takbiratul ihram kemudian digoda bacaan Al Fātihahnya.
⇒ Dia susah menyebut kalimat-kalimat Allāh (surat Al Fātihah) sehingga ia mencicipi shalat begitu susah dan berat.
Tidak hanya hingga situ; puncaknya syaithān akan menarik hati (meragukan) keimanan dia, sebagaimana disebutkan oleh Rasūlullāh shallallāhu 'alayhi wa sallam dalam sebuah hadits:
"Sesungguhnya syaithān tiba kepada kalian, kemudian ia menyampaikan kepada kalian:
'Siapa yang membuat kamu?'
Maka orang itu akan menjawab:
'Allāh lah yang membuat saya.'
Kemudian kata syaithān:
'Siapa yang membuat Allāh?'."
Kemudian kata Rasūlullāh shallallāhu 'alayhi wa sallam:
"Jika salah seorang dari kalian mendapat demikian, katakan:
آمَنْتُ بِاللّهِ
'Saya beriman kepada Allāh Subhānahu wa Ta'āla'."
Baca Juga:
Jika Tak Direncanakan Usia Kita Makin Tak Produktif Orang Dinilai Dari Sifatnya yang Menonjol
Penyakit was-was bukan penyakit sembarangan, melainkan penyakit yang sangat berbahaya sehingga dapat menggoda/mempengaruhi/mengganggu keimanan (keyakinan) seseorang wacana adanya Allāh Subhānahu wa Ta'āla.
Lalu, apakah solusinya?
Solusi/kiat semoga kita terhindar (disembuhkan) dari penyakit ini?
■ PERTAMA | Hendaklah kita berdoa, memohon ampun dan meminta donasi kepada Allāh Subhānahu wa Ta'āla semoga di hindarkan dari penyakit ini.
■ KEDUA | Kita tidak mendengarkan (menuruti) bisikan syetan tersebut.
⇒ Jika syaithān menyampaikan kepada Anda bahwa wudhu Anda tidak sah maka jangan Anda dengarkan.
Sesungguhnya syaithān ialah seorang pendusta dan musuh yang faktual bagi kaum muslimin.
Maka saat syaithān membisikan bahwa shalat anda tidak sah maka jangan Anda dengarkan, alasannya ialah sesungguhnya itu ialah bisikan yang menipu.
⇒ Setiap kali Anda penuhi/turuti bisikannya, maka penyakit was-was Anda akan ditambah oleh syaithān.
⇒ Setiap kali Anda mengulang shalat Anda maka penyakit was-was Anda makin bertambah.
⇒ Setiap kali Anda tidak mendengarkan perintah/bisikannya, maka Allāh akan hilangkan penyakit itu dari anda
"Jangan Anda dengarkan atau "iya" kan atau benarkan, apa yang dikatakan oleh syaithān."
■ KETIGA | Bacalah ayat-ayat suci Al Qurān.
⇒ Sebagaimana yang disebutkan dalam banyak hadits diantaranya kita disuruh:
⑴ Membaca surat Al Ikhlāsh, surat Al Falaq, surat An Nās sebanyak 3 kali.
⑵ Meludah di samping kiri kita.
⑶ Mengatakan:
"Āmantu billāh,"
(Saya beriman kepada Allāh Subhānahu wa Ta'āla).
Dengan membaca do'a-do'a semacam ini, in syā Allāh kita dihilangkan dari penyakit was-was.
■ KEEMPAT | Yakin dan jangan pesimis.
⇒ Janganlah Anda merasa anda orang yang paling dosa dan (telah) keluar dari agama Islam, alasannya ialah sebagian syaithān membisikan bergotong-royong Anda telah kufur jawaban ada sesuatu yang ada di dalam hati Anda.
Janganlah Anda pesimis, optimis lah dalam hidup !
Sesungguhnya Rasūlullāh shallallāhu 'alayhi wa sallam pernah bersabda:
إن الله تجاوز عن أمتي ما وسوست بهصدورها ما لم تعمل به أو تتكلم
"Sesungguhnya Allāh Subhānahu wa Ta'āla mengampuni (memaafkan) segala suatu yang ada (bisikan) dalam hati seorang hamba selama ia tidak mengerjakan atau selama ia tidak berbicara."
(Muttafaqun 'alayhi dari shahābat Abū Hurairah)
Kaum Muslimin yang dimuliakan oleh Allāh Subhānahu wa Ta'āla,
Itulah beberapa kiat-kiat semoga seseorang terhindar dari penyakit was-was.
Mudah-mudahan kita terhindar dan diselamatkan oleh Allāh dari penyakit yang berbahaya ini, sehingga dapat mengganggu keimanan kita kepada Allāh Subhānahu wa Ta'āla.
Aamiin..
Mudah-mudahan bermanfaat.
Saudaraku yang dimuliakan oleh Allāh Subhānahu wa Ta'āla,
Anda pernah mencicipi was-was dari syaithān saat berwudhu?
Atau pernahkah Anda was was saat tengah solat?
Ketahuilah, bahwa penyakit was-was merupakan penyakit yang biasanya dimulai saat seseorang bersuci dari buang air kecil.
⇒ Dia usang di dalam kamar mandinya.
⇒ Dia mencicipi bergotong-royong ia tidak higienis bersuci.
Setelah itu, syaithān pun beranjak ke tingkat berikutnya; digodalah orang tersebut dari cara wudhū'nya.
⇒ Dia selalu mengulang-ulang wudhunya.
⇒ Dia merasa bab tubuhnya ada yang tidak kena wudhū'.
Akhirnya diulang-ulang mungkin hingga berjam-jam, kemudian ia ulangi.
Tidak hingga disitu, diajak lagi oleh syaithān ke tingkat berikutnya; diganggu shalatnya dari mengangkat takbiratul ihrām.
⇒ Dia tidak mampu (susah/berat) mengangkat takbiratul ihram.
Kemudian, syaithān-pun menarik hati dia; sehabis ia dapat mengangkat takbiratul ihram kemudian digoda bacaan Al Fātihahnya.
⇒ Dia susah menyebut kalimat-kalimat Allāh (surat Al Fātihah) sehingga ia mencicipi shalat begitu susah dan berat.
Tidak hanya hingga situ; puncaknya syaithān akan menarik hati (meragukan) keimanan dia, sebagaimana disebutkan oleh Rasūlullāh shallallāhu 'alayhi wa sallam dalam sebuah hadits:
"Sesungguhnya syaithān tiba kepada kalian, kemudian ia menyampaikan kepada kalian:
'Siapa yang membuat kamu?'
Maka orang itu akan menjawab:
'Allāh lah yang membuat saya.'
Kemudian kata syaithān:
'Siapa yang membuat Allāh?'."
Kemudian kata Rasūlullāh shallallāhu 'alayhi wa sallam:
"Jika salah seorang dari kalian mendapat demikian, katakan:
آمَنْتُ بِاللّهِ
'Saya beriman kepada Allāh Subhānahu wa Ta'āla'."
Baca Juga:
Penyakit was-was bukan penyakit sembarangan, melainkan penyakit yang sangat berbahaya sehingga dapat menggoda/mempengaruhi/mengganggu keimanan (keyakinan) seseorang wacana adanya Allāh Subhānahu wa Ta'āla.
Lalu, apakah solusinya?
Solusi/kiat semoga kita terhindar (disembuhkan) dari penyakit ini?
■ PERTAMA | Hendaklah kita berdoa, memohon ampun dan meminta donasi kepada Allāh Subhānahu wa Ta'āla semoga di hindarkan dari penyakit ini.
■ KEDUA | Kita tidak mendengarkan (menuruti) bisikan syetan tersebut.
⇒ Jika syaithān menyampaikan kepada Anda bahwa wudhu Anda tidak sah maka jangan Anda dengarkan.
Sesungguhnya syaithān ialah seorang pendusta dan musuh yang faktual bagi kaum muslimin.
Maka saat syaithān membisikan bahwa shalat anda tidak sah maka jangan Anda dengarkan, alasannya ialah sesungguhnya itu ialah bisikan yang menipu.
⇒ Setiap kali Anda penuhi/turuti bisikannya, maka penyakit was-was Anda akan ditambah oleh syaithān.
⇒ Setiap kali Anda mengulang shalat Anda maka penyakit was-was Anda makin bertambah.
⇒ Setiap kali Anda tidak mendengarkan perintah/bisikannya, maka Allāh akan hilangkan penyakit itu dari anda
"Jangan Anda dengarkan atau "iya" kan atau benarkan, apa yang dikatakan oleh syaithān."
■ KETIGA | Bacalah ayat-ayat suci Al Qurān.
⇒ Sebagaimana yang disebutkan dalam banyak hadits diantaranya kita disuruh:
⑴ Membaca surat Al Ikhlāsh, surat Al Falaq, surat An Nās sebanyak 3 kali.
⑵ Meludah di samping kiri kita.
⑶ Mengatakan:
"Āmantu billāh,"
(Saya beriman kepada Allāh Subhānahu wa Ta'āla).
Dengan membaca do'a-do'a semacam ini, in syā Allāh kita dihilangkan dari penyakit was-was.
■ KEEMPAT | Yakin dan jangan pesimis.
⇒ Janganlah Anda merasa anda orang yang paling dosa dan (telah) keluar dari agama Islam, alasannya ialah sebagian syaithān membisikan bergotong-royong Anda telah kufur jawaban ada sesuatu yang ada di dalam hati Anda.
Janganlah Anda pesimis, optimis lah dalam hidup !
Sesungguhnya Rasūlullāh shallallāhu 'alayhi wa sallam pernah bersabda:
إن الله تجاوز عن أمتي ما وسوست بهصدورها ما لم تعمل به أو تتكلم
"Sesungguhnya Allāh Subhānahu wa Ta'āla mengampuni (memaafkan) segala suatu yang ada (bisikan) dalam hati seorang hamba selama ia tidak mengerjakan atau selama ia tidak berbicara."
(Muttafaqun 'alayhi dari shahābat Abū Hurairah)
Kaum Muslimin yang dimuliakan oleh Allāh Subhānahu wa Ta'āla,
Itulah beberapa kiat-kiat semoga seseorang terhindar dari penyakit was-was.
Mudah-mudahan kita terhindar dan diselamatkan oleh Allāh dari penyakit yang berbahaya ini, sehingga dapat mengganggu keimanan kita kepada Allāh Subhānahu wa Ta'āla.
Aamiin..
Mudah-mudahan bermanfaat.